Depan » » Hentikan Istilah 'Sunnah Rasul' Di Malam Jumat

Hentikan Istilah 'Sunnah Rasul' Di Malam Jumat


iTauhid - Sahabat semua yang dirahmati Allah, Dalam pergaulan sehari-hari di kantor, atau melalui sosial media seperti Facebook, Twitter ataupun via BBM, sering kita dengar atau kita jumpai istilah "Sunnah Rasul" pada malam Jum’at.

Bahkan tiap malam Jum’at pasti ada status di BB teman kita ataupun status facebook yang menyebut tentang "Sunnah Rasul" tersebut. Definisi yang benar tentang Sunnah Rasul (Sunnaturrasul) dalam Islam mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah Saw menjalani hidupnya atau garis-garis perjuangan / tradisi yang dilaksanakan oleh Rasulullah.

Sunnah merupakan sumber hukum kedua dalam Islam, setelah Al-Quran.
Narasi atau informasi yang disampaikan oleh para sahabat tentang sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah disebut sebagai hadits.

Sunnah yang diperintahkan oleh Allah disebut Sunnatullah
Istilah Sunnah Rasul yang mutawatir (populer) di malam Jum’at hanyalah penghalusan dari hubungan intim suami istri (sex). Boleh jadi barangkali karena di Indonesia, hal-hal yang terkait dengan sex cukup tabu dibicarakan secara terbuka, karena akan dianggap vulgar dan kurang sopan, maka digunakan istilah sunnah Rasul (sebagi pengganti).

Ada satu alasan lagi yakni yang sering kita dengar dlm kajian agama, sebuah hadits yang juga dianggap mutawatir, yaitu :
"Barangsiapa melakukan hubungan suami istri di malam Jumat (kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi".
Beberapa ustadz dan saudara kita ada yang mencari-cari riwayat hadist di atas, namun belum ditemukan dalam Kitab manapun (termasuk saya juga sering bertanya-tanya namun tak menemukan).

Kesimpulanya hadits sunnah Rasul pada malam Jum’at tersebut diatas (apalagi kalimat sama dengan membunuh 100 Yahudi) adalah sama sekali bukan hadist, alias karangan orang-orang yang tidak jelas saja.

Ada cerita bahwa pernah ada ulama ahli hadits kita yang menelitii sanad hadits berhubungan suami istri malam Jum'at sama dengan membunuh 10 atau 100 Yahudi tersebut, dan walhasil sanadnya berhenti pada seorang Habib yang sanadnya tidak nyambung ke sahabat, apalagi ke Rasul Saw.

Jadi sangat jelas itu sama sekali bukanlah Hadist, hanya kalimat karangan semata .
kita tidak akan menemukan satu-pun hadits tentang Rasul Saw berhubungan suami istri pada malam-malam tertentu, termasuk malam Jum'at, Beliau tidak menghususkan malam Jum'at sebagai demikian itu.

Berikut ini video singkat "Hadits – Hadits Palsu" yang pernah ditayangkan RCTI berikut ini dengan nara sumber Prof.DR.KH. Ali Mustafa Yaqub, MA hafizhahullah.



Yang saya tau beberapa sunnah Rasul untuk dilakukan pada hari Jum’at (mulai malam Jum'at), yaitu :

1. Memperbanyak membaca Shalawat
Sabda Beliau Saw "Perbanyaklah shalawat kepadaku setiap hari jum’at karena shalawatnya umatku akan dipersembahkan untukku pada hari jum’at, maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku".
(HR. Baihaqi)

2. Membaca Al Qur'an khususnya surat Al Kahfi
Beliau saw bersabda "Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua jum’at."
(HR. Al Hakim)

3. Memperkuat do’a
Rasulullah Saw telah bersabda; "Hari jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslimpun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah 'ashar."
(HR. Abu Dawud)

4. Shalat Jum'at
Rasulullah Saw bersabda;
"Salat Jumat itu wajib atas tiap muslim dilaksanakan secara berjamaah terkecuali empat golongan yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang sakit".
(HR.Abu Daud dan Al Hakim)

5. Ziarah Kubur
dari Abu Bakar Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa berziarah kubur kedua orang tuanya atau salah satunya pada setiap hari Jum'at, kemudian membaca surat "Yasin wa al-Qur’an al-Hakim", maka diampunilah dia sebanyak jumlah ayat dan huruf dari surat itu."
(HR. Dailamy)

Itulah beberapa hadits yang bisa kita temukan tentang as-sunah yang boleh di KHUSUS kan pada hari Jum'at. Dan sekali lagi tidak ditemukan Sunnah Nabi tentang hubungan suami istri di hari Jum'at (malam Jum'at).

Satu hal lagi, Jangan lupa, yang namanya sunnah Rasul itu pasti pernah dicontohkan dan di wejangkan oleh Rasulullah Saw, dan urusan ibadah harus ada dasar dalil baik dari Al Qur’an maupun sunnah Rasulullah walaupun secara tidak langsung.

Sebaik-baik ibadah itu adalah ibadah yang dicontohkan Rasulullah, sedangkan untuk urusan duniawi dibolehkan dengan catatan tidak merubah/menyalahi/menyimpang dari syari'at yang sudah ditetapkan halal haramnya .

Kembali pada bahasan sunnah Rasul pada malam Jum’at tersebut, berikut ini saya cantumkan dua hadits Rasulullah Muhammad Saw. :

1. Rasulullah Saw bersabda. "Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi jinabat, kemudian dia pergi ke masjid pada saat pertama, maka seakan-akan dia (berpahala) berkurban dengan seekor unta dan siapa yang berangkat pada saat kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan seekor sapi, dan siapa yang pergi pada saat ketiga, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor domba yang mempunyai tanduk, dan siapa yang berangkat pada saat keempat, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor ayam, dan siapa yang berangkat pada saat kelima, maka seolah-olah dia berkurban dengan sebutir telur, dan apabila imam telah datang, maka malaikat ikut hadir mendengarkan khutbah."
(Muttafaq 'alaih).

Tapi, hadits di atas pun tidak langsung mengaitkan adanya 'kewajiban' berhubungan pada malam harinya, hanya perintah mandi besar di hari Jum’at sebelum shalat Jum’at. (Wallahu a'lam)

2. Rasul Saw bersabda, "Janganlah kamu khususkan malam Jum’at dari malam yang lain untuk shalat dan janganlah kamu KHUSUS kan hari Jum’at dari hari yang lain untuk berpuasa ,.....".
[HR. Muslim juz 2, hal. 801]

Itulah salah satu hadits tentang tidak mengkhususkannya malam/hari Jum’at untuk melakukan ibadah sholat dan puasa.
Apalagi hubungan intim dgn istri, yang sering disebut-sebut orang tentang sunah Rasul pada malam Jum’at tersebut sama sekali tidak ada dalilnya, untuk itu kita tidak perlu ikut-ikutan mengamalkannya (mengucapkanya).
Namun begitu bagi yang selalu menjalankan amalan-amalan pada malam Jum’at tersebut silahkan saja dzikir, baca / mengkaji Alqur'an, menghadiri tausiyah dan lain lain.

Kesimpulan
Mari kita hilangkan budaya mengucapkan hubungan intim mlm Jum'at dgn kaliman sunah rosul itu, ganti saja dgn kata2 lain yang tdk menyinggung keagamaan "HARI MADU" misalnya, atau "madu malam" atau apa terserah yang intinya jangan lagi dgn kata sunah rosul karena sungguh tidak pantas dan juga tidak benar serta bisa menimbulkan pandangan yang negatif atas agama kita.

Semoga artikel ini bermanfaat, saya menyadari banyak kekurangan saya, dan atas kesalahanya semoga Allah mengampuni saya, jika sekiranya bermanfaat mari kita bagikan artikel ini.

Semoga kita senantiasa dlm perlindungan Allah atas pengupayan kita memantaskan diri berada pada jalan yang lurus dan yang diridhoi-Nya.

Aamiin.
Wallahualam bishawab

sumber: Forum Facebook

0 komentar:

Posting Komentar